Binkam  

Upaya Polsek Sekotong Cegah Aksi Tawuran, Secara Intens Sambangi Sekolah dan Tempat Tongkrongan

Lombok Barat, NTB – Polsek Sekotong melakukan langkah pencegahan terhadap perkelahian antar pelajar di Wilayahnya, melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), di Wilayahnya.

Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta, SH., mengatakan langkah ini sebagai tindak lanjut pasca kesalahpahaman dalam pertandingan sepak bola sebelumnya.

“Langkah antisipasi ini, berkaitan dengan kesalah pahaman pada pertandingan sepak bola sebelumnya, yang mana beberapa pemainnya ada juga pelajar disitu,” ungkapnya, Senin (21/11/2022).

Sehingga untuk mencegah kesalahpahaman sepak bola, merambah di lingkungan Sekolah atau pelajar, pihaknya melakukan pemantaun di sejumlah sekolah dan tempat tongkrongan di Sekotong.

“Melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) ini, kami melakukan patroli dalam rangka antisipasi terjadinya aksi perkelahian antar pelajar,” ujarnya.

Adapun lokasi yang menjadi sasaran kegiatan patroli, meliputi lokasi yang dianggap memiliki kerawanan terjadinya aksi perkelahian pelajar.

Mulai dari lingkungan sekolah SMA/SMK di sekotong dan sekitarnya, juga di seputaran lokasi tongkrongan pelajar Dusun Gawah Pudak Desa Persiapan Pesisir Mas. Kemudian di seputaran  Dermaga Tawun Dusun Tawun Desa Sekotong Barat.

“Cara bertindaknya, melalui pendekatan secara persuasive humanis, memberikan himbauan kepada siswa bila kedapatan masih berkeliaran di luar, untuk pulang kerumah masing- masing,” katanya.

Selain itu, juga melakukan pendekatan kepada pihak Sekolah dan menghimbau agar melakukan pengawasan di Sekolah dan saat pulang sekolah agar lebih dioptimalkan.

“Menghimbau orang tua siswa untuk meningkatkan pendidikan di lingkungan keluarga. Bagaimana peran orang tua dalam pengawasan terhadap putra dan putrinya diluar jam sekolah,” imbuhnya.

Sedangkan terhadap para siswa, personil polsek sekotong terus secara intes memberikan pemahaman agar menghindari aksi aksi serupa.

“Tentunya dapat merugikan diri sendiri orang tua dan paling penting yang dapat merugikan masa depan siswa itu sendiri,” ucapnya.

Sehingga, sebagai langkah pencegahan jajarannya melakukan penyisiran ke arah lokasi-lokasi yang ditengarai sering digunakan untuk para siswa melakukan aksi perkelahian dan tawuran.

“Intinya adalah, sebagai bentuk langkah antisipasi Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh para pelajar yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum,” tandasnya.